Perkenalkan, aku si Bara Api. Bukanlah nyala unggun yang hangat, ramah danbersahabat, melainkan bara yang membakar tanpa kendali. Aku membenci pijarku,membenci bagaimana ia menari liar, melahap ketenangan dan meninggalka...
Ia naik di antara bising mesin dan hiruk pikuk suaraDengan gitar tua dan harapan yang tak pernah habisTopi merah bukan sekadar pelindungTapi simbol perjuangan yang nyaris tak terdengarTangan rentanya tetap lincah memetik...