Perkenalkan, aku si Bara Api. Bukanlah nyala unggun yang hangat, ramah danbersahabat, melainkan bara yang membakar tanpa kendali. Aku membenci pijarku,membenci bagaimana ia menari liar, melahap ketenangan dan meninggalka...
Ia naik di antara bising mesin dan hiruk pikuk suaraDengan gitar tua dan harapan yang tak pernah habisTopi merah bukan sekadar pelindungTapi simbol perjuangan yang nyaris tak terdengarTangan rentanya tetap lincah memetik...
Untuk dirimuSang pemuja cahaya murniWalaupun seluruh dunia ini berwarna abu-abuTapi sayap kebebasan yang baru akan tetap terbentukUntuk dirikuMendengar bisunya hitam pekatAkan mengetahui di mana bulan mengistirahatkan di...
Derit pintu surga terdengar lebih kencang dari biasanya, pun suara-suara pengkhianatan sudah memuncak di kepala. Pemberontakan di ujung mata, di antara pertukaran darah, seluruh kalimat hujat sudah berada di pangkal lida...
Gagang payung yang selalu ku genggam
Di kala hujan mengguyurku di siang bolong
Payung merah delima yang selalu siap sedia
Melindungiku dari air hujan dan teriknya matahari
Aku tak pernah memilih payung
Aku tak tau bagai...
Masih kuingat saat kau memanggilku Jatukrama.Betapa manisnya panggilan itu,sampai saat aku mengetahui artinya,sungguh aku merasa kau benar-benar milikku.Lebih manis saat kusadari bahwa kau menempatkanku sebagai renjana d...
Setelah kepergian senja
Aku masih menerka
Dalam renung
Dan termenung
Waktu tak lagi tunjukkan kuasanya
Melawan gelap yang menyelubung dalam atma
Sepi senyap
Berseri-seri menyapa
Mataku sayu memandang jauh
Terdia...
Satu
Dua Tiga
Empat tumpukan surat
Terlipat rapi di sekotak laci
Surat berpita tali rami
Berwarna putih bersih
Berisi satu
Kalimat; hidup sekali lagi
Surat kedua
Tergores tinta hitam
Siluet burung alap-alap...