Janji
Memang Manis
Sering
kali kita mendengar kalimat-kalimat seperti mengandung kekuatan magis dan
memengaruhi alam bawah sadar dari mulut manusia dengan seolah-olah bisa
meyakinkan hati manusia lain, yaitu janji. Banyak sekali bentuk janji tanpa
harus mengatakan kata janji di kehidupan yang makin modern ini. Mereka akhirnya
menyimpulkan dengan mudah bahwa janji sebenarnya sulit untuk dijalani. Akan
tetapi, bagaimana jika janji memang satu-satunya cara untuk melarikan diri dari
sebuah ketidaknyaman hati karena telah berbuat kesalahan yang pantas untuk
dihakimi?
Bahar
tidak ingin menjadi santri, lebih baik hidup di luar sana secara mandiri karena
semua orang tidak bisa memahami bahwa ia ditakdirkan untuk sendiri. Sekumpulan
remaja memutuskan untuk pergi juga karena tidak betah menjadi santri dan Buya
juga ternyata mengizinkan, tetapi dengan syarat harus menemukan seseorang yang
diinginkan olehnya sendiri. Jika berhasil menemukan, mereka juga boleh
meninggalkan pesantren untuk selamanya. Perjanjian itu menarik dan langsung
disepakati oleh mereka. Perjalanan tidak semudah dengan apa yang diperkirakan. Mereka
menemui berbagai manusia begitu juga dengan sikapnya. Perjalanan sesungguhnya
sudah seperti roda yang sedang berputar. Mereka malalui hari demi hari dengan
posisi yang berbeda-beda. Sementara, itu juga yang terjadi kepada Bahar.
Penulisan
Tere Liye sangat mudah dimengerti lantaran targetnya adalah kebanyakan untuk para remaja. Tere Liye pada
karya-karya sebelumnya membuat kategori novelnya menjadi dua, yakni serial atau
lepas. Dari dua kategori tersebut, sebenarnya Tere Liye selalu mengemas cerita
dengan apik. Novel yang dibuatnya juga mengandung banyak sekali
kejadian-kejadian yang ajaib dan dirasa kurang logika. Oleh karena itu, ia
membuat seakan-akan kejadian ajaib itu berasal dari orang yang tidak terlihat
seperti Tuhan. Selain itu, Tere Liye juga selalu menyelipkan kejadian-kejadian
yang sesungguhnya sesuai dengan realitas manusia pada saat ini.
Dalam
buku ini, di awal cerita sudah menyodorkan keajaiban yang dimiliki oleh
seseorang. Cerita dibawa makin penasaran mengenai sosok siapakah yang harus
mereka temukan. Peristiwa-peristiwa yang dimuat pada awal cerita juga bisa
dikatakan kompleks karena terbagi menjadi tiga bab. Kemudian, cerita langsung
dibawa secara maju mundur karena melibatkan dua waktu yang berbeda. Dengan
demikian, para pembaca harus fokus bahwa cerita tersebut sesungguhnya mundur
atau maju. Dari alur yang maju mundur justru makin mengetahui bahwa apa yang
sebenarnya terjadi pada sosok tersebut. Dengan begitu juga, makin mudah
mendapatkan tanda-tanda dan langsung mengetahui tindakan apa lagi yang harus
dilakukan oleh para tokoh. Semua tokoh diberikan karakter secara adil perihal
kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Bahasa yang digunakan cenderung
campur antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Akan tetapi, pembaca tidak
perlu merasa khawatir karena pembaca masih dapat mengerti apa yang dimaksud
sebenarnya oleh penulis. Pembaca juga diharapkan untuk mengingat banyak sekali
tokoh yang terkait dalam cerita karena tokoh-tokoh tersebut saling berhubungan
satu sama lain.
Buku
ini menggambarkan kehidupan manusia bahwa sejatinya kita tidak perlu menyesali
diri sehingga lupa kalau ternyata kita diberikan kesempatan yang lain. Semua
peristiwa yang terjadi sudah menjadi naskah yang sudah dibuat oleh Tuhan. Sebagai
manusia, tidak sepatutnya hanya memiliki satu pandangan terhadap peristiwa yang
telah terjadi. Kita tidak pernah mengetahui, saat di ujung hidup, Tuhan akan
memberikan apa. Akan tetapi, pastinya akan sesuai dengan apa yang pernah
dilakukan di dunia.
Judul buku :
Janji
Pengarang buku : Tere Liye
Penerbit buku : PT Sabak Grip
Nusantara
Kota terbit : Depok,
Jawa Barat
Tahun terbit : 2021
Tebal buku : 408 hlm
Resensi
buku oleh : Agitia Aulia Wandari