Kesaksian
Penyintas Penunggu Wanita
Coba beli satu saham terbaik menurutmu. Setelah itu jangan
terlalu memikirkan kondisi ekonomi dunia. Jangan coba jual saham itu saat
Rusia-Ukraina bikin gaduh harga minyak. Jangan coba jual waktu Lebanon dan Suriah
ikut Palestina menyerang Tel Aviv. Jangan coba-coba
Saham itu cuma ingin memberimu pelajaran menjadi orang
paling sabar sejagat raya. Dan ingat, dia amat buruk di mata kuliah Menunggu
Wanita
Yakin, deh. Menunggu wanita itu berbeda sama sekali dengan
menunggu-menunggu yang lain. Dia itu: ibarat lidah tak sengaja kena gigit;
ibarat siku kena jedot, yang rasanya mirip kesetrum; ibarat dipaksa makan,
waktu kamu sudah merasa amat kenyang
Pokoknya biarkan saja saham Goto-mu turun, karena
orang-orang mungkin lebih demen Grab. Bodoamat saja saham Silo-mu terjun bebas,
karena barangkali, sebab ekonomi dunia buruk, biaya di Siloam jadi terlampau
mahal. Dan ikhlaskan saja saham Unilever-mu anjlok, karena warga Asia Tenggara
tidak lagi suka pakai Pepsodent (siapa tahu, kan?)
Tapi jangan biarkan lidahmu kena gigit, dan seterusnya, dan
seterusnya.
Apa ada lagi yang bisa memberimu pelajaran menjadi orang
paling sabar sejagat? Ada. Naif banget bilang tak ada. Coba tanya ke satpam
BCA, yang dengan kode saham BBCA-nya, jadi saham yang paling kamu banggakan
itu!
Oleh:
Hilmi Lukman Baskoro
Mahasiswa
Sastra Indonesia 2020
IG:
@hilmilukmanbaskoro