Gagang payung yang selalu ku genggam
Di kala hujan mengguyurku di siang bolong
Payung merah delima yang selalu siap sedia
Melindungiku dari air hujan dan teriknya matahari
Aku tak pernah memilih payung
Aku tak tau bagaimana kualitasnya
Terkadang aku merasa banyak kekurangannya
Tetapi payung tersebut selalu ada untukku
Begitu sering aku merasa kecewa
Sebagai manusia yang penuh gengsi
Rasanya begitu berat untuk meminta maaf dan terima kasih
Dan tiba-tiba payung tersebut berembun dan meneteskan air
Ivan Abdillah Nur Hidayat
Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2023