Latest Post

Pentingnya Jurnalistik di Dunia Sastra

Abad ini adalah abad dimulainya banjir informasi. Sampainya sebuah informasi dari sumber ke audien tak lepas dari kecimpung ilmu jurnalistik. Hanya saja, jurnalistik sering dipandang sebelah mata, salah satunya oleh mahasiswa Sastra Indonesia. Padahal, pada satu titik, jurnalistik justru bermanfaat dalam proses yang melibatkan kerja-kerja susastra.Ilmu kesusastraan sangat identik dengan tulisan, dan jurnalistik pun demikian. Kesusastraan biasanya terbiasa bermain dengan bahasa yang indah, berpanjang-panjang, dan penuh makna. Ciri bahasa jurnalistik akan mewarnai tulisan sastra yang pada umumnya penuh dengan deskripsi yang detail dan maaf kadang “bertele-tele” menjadi tulisan yang lebih efektif, tepat sasaran, dan realistis.Jurnalistik juga akan memberikan cara pandang baru bagi dunia sastra untuk menulis dengan singkat, jelas, tapi tetap menarik pembaca. Sastra terkadang butuh penyampaian gagasan tanpa bertele-tele, baik dalam tulisan berbentuk esai, cerita, puisi, naskah drama, laporan, maupun karya ilmiah.Akibat media sosial yang layaknya makanan sehari-hari, menjadikan masyarakat sastra turut terikat dengan belenggu banjir bandang informasi. Jurnalistik memberikan peringatan bahwa media tak hanya tempat datangnya informasi dan berita, tapi juga memiliki kekuatan dalam membentuk cara pandang masyarakat terhadap kesusastraan. Dengan jurnalistik, mahasiswa sastra menjadi lebih kritis dalam menafsirkan pesan-pesan yang muncul di media serta bisa melihat bagaimana narasi itu dibentuk. Kita dilatih untuk mengenali bias, mengkritisi informasi, dan tak asal telan berita mentah-mentah. Kemampuan ini bisa diterapkan dalam membaca teks sastra yang sarat makna. Ciri tulisan jurnalistik yang jujur, adil, dan bertanggung jawab juga sangat relevan dalam karya-karya akademik. Jurnalistik memberikan rambu-rambu dalam proses menulis agar tak sembarangan mengambil data atau tanpa sumber yang jelas. Kejujuran dalam menulis adalah bagian penting dari integritas akademik, dan hal ini sangat dijunjung tinggi dalam dunia sastra maupun sejarah. Kesusastraan juga sangat erat dengan realitas sosial dan kehidupan masyarakat. Meleknya masyarakat sastra terhadap isu-isu terkini juga menjadi modal dalam menulis karya-karya sastra. Jurnalistik membantu membaca konteks zaman, sehingga analisis terhadap karya sastra atau proses kreatif karya bisa lebih relevan dan tajam (meskipun harus diakui itu bukan syarat penting dalam sastra). Kita juga diajak mengenal dunia media lebih dalam, mulai dari berbagai jenis media, mulai dari media cetak sampai media digital. Kita jadi tahu bagaimana media berkembang dan membentuk narasi tertentu di tengah masyarakat. Jurnalistik juga tak lepas dari proses komunikasi dengan baik menggunakan teknologi yang efektif. Dari menulis artikel, membuat konten, sampai belajar dasar-dasar editing video atau membuat website. Berbagai jenis cara tersebut dapat digunakan untuk menyampaikan ide-ide akademik yang lebih menarik dan mudah dipahami. Jurnalistik memang bukan mata kuliah utama, tapi manfaatnya sangat terasa dan aplikatif. Ia menjadi jembatan yang menghubungkan dunia akademis dengan dunia nyata yang penuh informasi dan dinamika. Bagi mahasiswa Sastra Indonesia, jurnalistik bukan hanya pelengkap, tapi bekal penting untuk memahami media, menyampaikan informasi dengan benar, dan berpikir secara kritis di tengah arus informasi yang semakin cepat.

Kanaya Auriel Andaristy

Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2023
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Login