Perkenalkan, aku si Bara Api. Bukanlah nyala unggun yang hangat, ramah dan
bersahabat, melainkan bara yang membakar tanpa kendali. Aku membenci pijarku,
membenci bagaimana ia menari liar, melahap ketenangan dan meninggalkan jejak
abu di mana seharusnya ada kelembutan. Aku membenci tarian liarku, gerak tak
terduga yang merobek sepi dan meninggalkan aroma pengasingan. Setiap percikan
adalah luapan rasa kurang, setiap kobaran adalah luapan bisu akan kasih yang tak
pernah cukup kurasakan.
Dunia melihatku sebagai api yang mematikan, dan aku tak menyanggah pandangan
itu. Besar, kuat, dan menakutkan. Bahkan aku pun takut pada diriku sendiri, pada
nyala yang bisa tiba-tiba membesar dan menghanguskan siapa saja yang mendekat.
Tanpa ampun. Karena itu, aku selalu menjaga jarak, membangun tembok dari asap
dan bara agar tidak ada yang terluka.
Sungguh, Bara Api ini menyimpan keinginan tersembunyi, membentang tanpa
tepian untuk disentuh tanpa takut yang lain akan terbakar. Membayangkan
seandainya ada yang berani mendekat, melihat ke dalam pijarnya bukan sebagai
ancaman yang menghancurkan, melainkan sebagai sumber energi yang bisa
diarahkan. Bermimpi tentang percakapan yang teduh di bawah langit senja, berbagi
cerita tanpa harus khawatir lidah api melukai kata-kata.
Hingga tiba di tengah kegelapan yang dilahirkan nyalaku sendiri, aku melihatnya.
Cahaya itu bagai lentera di tengah amukan badai, menebarkan ketenangan dan
kehangatan yang belum pernah kurasakan. Kehidupannya tampak begitu damai,
jauh dari gejolak apiku. Beraninya, hatiku yang liar ini justru terpikat. Aku merasa
lancang, seperti setitik bara yang bermimpi mendekati samudra.
Dia berhak mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekadar bara api yang tak
terkendali. Nyala yang lebih lembut, yang bisa memberikan kehangatan tanpa
membakar. Aku hanyalah api liar yang kehilangan arah, dan dia… dia adalah
ketentraman yang tak mungkin kumiliki. Dia pantas mendapatkan sumber cahaya
stabil dan pasti, bukan bara yang bisa padam kapan saja atau tiba-tiba mengamuk
tanpa permisi.
Tarian Pena
Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2023