Oleh Eky Putri
Sejak kecil, Putri selalu punya keinginan kuat untuk mengikuti jejak teman-temannya. Ketika umurnya baru 4,5 tahun, ia sudah memaksa ibunya agar diizinkan masuk TK. Teman- teman sebayanya yang tinggal di sekitar rumah sudah mulai bersekolah, dan Putri yang masih terlalu muda merasa tertinggal. Meski usianya belum mencukupi, mamanya akhirnya luluh karena desakan Putri yang tak henti-henti. “Baiklah, Putri. Kamu boleh sekolah TK, tapi kamu harus rajin ya,” ujar ibunya sambil tersenyum lembut.
Putri memulai hari-harinya di TK dengan penuh semangat. Setiap pagi, ia mengenakan seragam kecilnya dan dengan bangga berangkat sekolah bersama teman-temannya. Namun, tantangan berikutnya segera muncul ketika Putri hendak melanjutkan ke SD favorit di kota. Teman-teman sebayanya sudah mendaftar, dan Putri juga ingin bergabung. Sayangnya, ia harus menunggu lebih lama. Di sekolah tersebut, syarat masuknya harus berusia tepat 7 tahun, sedangkan usia Putri saat itu masih 6 tahun kurang. “Maaf, Putri. Kamu belum bisa masuk sekolah itu,” ucap sang ibu dengan lembut. Kecewa, Putri merasa tertinggal lagi. Tetapi ia mencoba bersabar dan akhirnya masuk SD yang lebih dekat dengan rumah, meskipun bukan sekolah yang ia impikan. Hari-hari berlalu, Putri tetap bersemangat belajar, meski hatinya masih terpendam rasa ingin berada di SD favorit.
Setelah lulus SD, Putri sekali lagi bermimpi untuk masuk ke SMP favorit. Namun kali ini, bukan sekolah yang menolak keinginannya, melainkan orang tuanya. “Jaraknya terlalu jauh, Putri, mama tidak bisa membiarkan kamu pergi ke sekolah itu setiap hari,” kata mamanya. Meskipun kecewa lagi, Putri tak punya pilihan selain menerima keputusan itu.
Lulus SMP, Putri memasuki fase baru, yaitu masuk SMK. Sekali lagi, impiannya terbentur kenyataan. Ia ingin sekali masuk ke SMK favorit yang terkenal dengan program- program unggulannya. Namun, tes masuk tidak berjalan sesuai harapan. Putri gagal diterima dan harus menerima kenyataan bersekolah di SMK yang tidak ia inginkan, bahkan dengan jurusan yang sama sekali tidak sesuai dengan minatnya. Betapa sangat terpukulnya Putri dengan nafsu makan yang berkurang dan nangis secara berhari-hari. Waktu berlalu, dan masa SMK Putri diwarnai oleh pandemi yang tak terduga. Pada kelas satu, ia hanya sempat menjalani satu semester di sekolah sebelum pandemi memaksa semua siswa belajar dari rumah. Selama semester dua hingga naik ke kelas 11, Putri menjalani pembelajaran secara
daring. Ia merasa kehilangan banyak momen penting dan interaksi sosial dengan teman- teman sekolah.
Ketika naik ke kelas 11, Putri harus menjalani PKL (Praktik Kerja Lapangan) selama enam bulan. Itu menjadi pengalaman yang tak mudah baginya. Meski PKL memberinya pelajaran berharga, ia tetap merasa kosong karena apa yang ia kerjakan tidak sesuai dengan minat aslinya. Saat kelas 12 tiba, Putri mulai merasa bingung. Apakah ia akan bekerja setelah lulus, atau melanjutkan pendidikan? Hatinya semakin gundah ketika orang tuanya menentang keinginannya untuk bekerja. Mereka paham betul bahwa Putri adalah anak yang pemalu dan manja, sifat yang sudah mereka kenali sejak kecil. Akhirnya, mereka mendorong Putri untuk melanjutkan kuliah.
Awalnya, Putri menolak. “Keadaan ekonomi keluarga kita sedang tidak baik, Ma, Pa. Aku tidak ingin menambah beban,” ucap Putri dengan lirih. Namun setelah satu tahun berlalu sejak kelulusannya di tahun 2022, Putri mulai merasa muak hanya diam di rumah. Pada akhirnya, orang tuanya sekali lagi membujuknya untuk mencoba kuliah. Putri memutuskan untuk mencoba peruntungannya di PTN favorit. Namun, seperti yang ia duga, ia gagal diterima. “Aku sudah tahu ini akan terjadi,” gumamnya sambil menahan air mata. Meskipun sudah siap dengan kegagalan, rasa sakit tetap menyelimuti hatinya.
Putri kemudian mendaftar di PTN lain di kotanya, mengikuti jalur mandiri yang masih terbuka. Prosesnya menguras banyak uang, dan meskipun dia berharap bisa masuk ke jurusan pilihan pertama, takdir berkata lain. Putri hanya diterima di jurusan pilihan kedua, jurusan yang sama sekali tidak ia rencanakan. Awal perkuliahan terasa berat bagi Putri. Setiap hari ia menjalani rutinitas yang tidak ia nikmati. “Kenapa harus selalu begini? Kenapa aku selalu gagal mencapai apa yang aku inginkan?” pikir Putri. Ia merasa sedih dan marah pada keadaan. Namun, di saat-saat terendah itu, orang tua Putri kembali menjadi superhero-nya. “Gapapa, Nak. Jalani saja dulu. Kamu akan terbiasa dan akan menemukan hal-hal yang kamu suka,” ujar mereka dengan penuh pengertian.
Putri pun mencoba mendengarkan nasihat itu. Semakin lama, rasa sakit hatinya perlahan memudar. Meski masih ada sesekali rasa iri ketika mendengar teman-temannya diterima di jurusan favorit, Putri mulai menerima pilihannya. Ia bertahan hingga semester tiga, dan kini ia mulai merasa lebih nyaman dengan jurusan yang sebelumnya ia anggap sebagai pilihan kedua. “Aku ternyata bisa,” pikir Putri suatu hari. Meski awalnya terasa sulit, ia menyadari
bahwa jalan hidupnya mungkin memang tidak selalu mulus, tapi selalu ada pelajaran di balik setiap kegagalan.
Kini, Putri melanjutkan kuliahnya dengan lebih tenang, meskipun ada sedikit rasa sakit yang ada di hati mungilnya. Dia selalu berdoa pada saat setelah sholat meminta kepada tuhan untuk jangan terulang lagi masa-masa ingin masuk ke pendidikan favorit mulai dari sekolah SD sampai Kuliah. Ia telah belajar bahwa meskipun gagal mencapai impian awal, bukan berarti mimpi itu harus berakhir. Yang terpenting adalah terus berjalan dan percaya bahwa setiap langkah, betapapun kecilnya, akan membawa ke tujuan yang lebih besar. Dan untuk semuanya yang sudah membaca cerpen dengan kejadian nyata yang saya alami secara bertahun-tahun ini, saya meminta doa agar kelak saya setelah lulus kuliah akan diterima di tempat kerja yang baik, layak dan tidak ada sama sekali penolakan pekerjaan yang sangat- sangat sulit sekali itu. Terimakasih untuk semuanya…
*Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 23 FIB Univ Jember
keren sangat menginspirasi sekali alur cerita cerpen nya
Keren banget sayangkuhh, semangat selalu buat karyanya love🤩🔥
kerennn sengkuuuu
kerenn🔥
keren dan sangat menginspirasi, semangat terus💗
Keren banget sayangg❤️
bagus sekali! sangat inspiratif
keren
Good story
wah bagus banget, keren
aaa terharu putri kecill🥺
keren, semangat yaa🔥
kerennn🔥🔥🔥
Yoi, perfect
keren bangett✨️