Ia naik di antara bising mesin dan hiruk pikuk suara
Dengan gitar tua dan harapan yang tak pernah habis
Topi merah bukan sekadar pelindung
Tapi simbol perjuangan yang nyaris tak terdengar
Tangan rentanya tetap lincah memetik senar
Garis wajah mencatat waktu dan letih yang panjang
Namun nyanyinya tak pernah kehilangan nyala
Pipi yang kembang-kempis tiap meniup klarinet
tunjukkan gairah dalam memainkan nada
Tatapan hangat menyapu wajah-wajah asing
meski tak semua menyambut atau menyadari hadirnya
Di tengah deru roda dan rem yang berdecit
Ia terus melantunkan irama merdu
Nada-nada pengingat yang setia ia bawa
Meski tak selalu terdengar oleh telinga
Dan tentunya, akhir pertunjukannya selalu memukau
Ia bukan sekadar bayang di sela keramaian
melainkan penjaga sunyi dalam nada dan suara
Di antara langkah yang terburu dan mata yang tak peduli
ia tetap hadir membawa sepotong kehangatan
yang tak pernah diminta, tapi selalu terasa.
Kholilatun Nuriyah
Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2023